Sunday, December 29, 2013

Perkenalan "Pena Dan Kertas"



Aku menyelusuri jalan gelap dengan derasnya hujan tiada henti. Dengan kepiluan semata, memikirkan apa yang harus kulakukan, akan kepergian tahun yang mempertemukan kita.

Tidak ada yang tau kalau sebenarnya kita mampu. Mereka hanya melihat kita dengan sebelah mata, yang hanya terdampar dalam kegelapan yang tak bercahaya. Kamu dan aku memang sejalan, namun kita sulit untuk bersama.

aku ingin merajut benang kenangan bersamamu. Benang putih, namun bertinta hitam yang ingin ku lingkarkan diseluruh badanmu. Tanpa kamu sadari, aku telah menumbuhkan akar ketulusan di dalamnya,  dan tanpa kamu sadari, aku telah menumbuhkan benih keseriusan di setiap juru kehidupanmu.

Aku terlalu takut saat memilih berkenalan denganmu. Tapi aku harus, aku harus berkenalan denganmu. Karena  kamu yang akan membawaku dalam kehidupan yang nyata. Mungkin selama ini aku lagi bermimpi. Bermimpi untuk menemukan apa itu kehidupan. 

Aku lemah, aku sendiri, dan aku selalu terjatuh.  Namun, di saat aku membuka mata, aku menyadari, bahwa masih ada kamu yang akan meraih tanganku yang lemah ini.  Kau menyambutku dengan hangat, namun aku sendiri yang terlalu takut untuk bangkit dari kelemahan.

Aku belajar darimu, belajar untuk tetap menahan semua keunekan yang mereka lontarkan. Kamu memang kusut, aku terbuaia dengan kusutanmu. Kusutan yang menbuatku ingin merapikannya, kata-kata yang indah itu membuat tubuhmu menjadi lebih berarti.

Apakah kamu siap untuk bersanding mesra bersama ku di atas ayun? Aku ingin membawamu bersamaku disetiap waktu.  Kata “pisah” tidak akan pernah terlontar dari mulutku. Walaupun mereka mencaci maki kita, kita hanya bisa memcoba dan terus mencoba. hingga akhirnya,  mereka sadar, kalau ternyata dunia merestuai hubungan suci kita.

Januari sudah diambang pintu. Masa lalu tertanam hujan yang berguyur di akhir tahun 2013. Masa lalu tak harus dikenang, namun kamu yang harus kukenang. Karena kita akan memulai sebuah hubungan, hubungan antara kamu dan aku. Mari kita sampaikan kepada semua orang, kalau kita tidak selalu seperti debu yang terus beterbangan tanpa ada tujuan.

Kita ada tujuan. Tujuan kita adalah memberi tau, kalau kita memang bisa. Tidak ada kata tidak bisa sebelum kita memulainya. 

Aku dan kamu menjadi kita. Kertas dan pena menjadi tulisan. tulisan akan indah apa bila kertas dan pena berkenalan. Perkenalan itu belum terlambat  menuju gerbang kehidupan kebahagiaan.